Sebuah Tulisan Untuk Sahabat
Oleh : Cak Mahdi Betjak
Luaaarbiasa, teMan. . . . . . Dari menggambar landscape lalu menulis sebuah buku berisi cerpen "Badut" sebatangkara dengan pengantar tokoh nasional. Kemudian seorang Hamid Nabhan melakukan reportoar yang rada menggigit, tentang seni rupa di Surabaya.
Tersebutlah reportoar, oleh karena hangat ulasannya tersaji pra hari H pameran digaleri merah putih, komplek balai pemuda, Jl.Yos Sudarso nomor 15 Surabaya.
Pameran yang akan dibuka oleh kurator kondang, Agus "kucing" Sukamto itu, mengusung tema Djitoe (siji pitoe), memungkinkan satu kaum hawa beriring 7 perupa pria, yang mengusung tema Moi Indie.
Kurator adalah dosen dari beberapa perguruan tinggi di Surabaya dan bertangan dingin mengorbitkan sekian deret pelukis, khususnya di Jawa timur itu, ajeg pula blusuk'an silahturahmi Kepara pelaku rupa juga didapuk sebagai pemegang kunci pada gembok pameran bersama pada 24 April 2024.dengan durasi sepekan, yakni hingga tanggal 30 April.
Berupaya mendinginkan suasana perpolitikan di republik ini, dikarenakan pasca putusan MK akan pilpres 2024. Lebih dalam mengulik tampilan karya lukis kedelapan peserta, kendati kupasan lukisannya Nova CM yang terasa agak terasa, sebab, berikutnya kurang dikuliknya. Namun, tulisan Hamid nabhan adalah warna sastra rupa tersendiri. Semoga Hamid akan berkenan menulis pengantar di katalog pameran, baik pameran lukisan tunggal maupun pameran lukisan bersama nanti, dikemudian hari.
Layaknya ala bisa karena biasa, maka terbiasa Corat - coret akan meningkatkan goresan diatas kanvas. Demikian juga, orang seorang yang acap kali membaca buku, sudah barang tentu perbendaharaan katanyapun akan semakin mudah untuk di manfaatkan dalan karya tulisnya.
Bravo, Hamid. Menantikan kumpulan diksi yang berkalimat kalimat berikutnya, Yek.
Surabaya 24 April 2024
*seniman yang juga penarik becak, tinggal di Surabaya.
(Redaksi Kalwedo Nusantara Global)
Komentar
Posting Komentar