Pemkab Ende Layangkan Surat ke Asprov PSSI NTT: Pertanyakan Pembatalan Tuan Rumah ETMC 2025
Ende, NTT – kng.com. Pemerintah Kabupaten Ende resmi mengirimkan surat kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (29/7/2025), guna mempertanyakan keputusan pembatalan Kabupaten Ende sebagai tuan rumah El Tari Memorial Cup (ETMC) 2025.
Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeoda,S.H.,M.H.dan dikirimkan ke Sekretariat Asprov PSSI NTT di Kupang. Dalam suratnya, Pemkab Ende menyampaikan keberatan atas pembatalan tersebut yang dinilai tidak berdasarkan pertimbangan objektif dan transparan.
Sebelumnya, Kabupaten Ende telah ditetapkan sebagai tuan rumah ETMC 2025 dalam kongres Asprov PSSI NTT pada tahun 2023. Namun, dalam keputusan terbaru, Asprov PSSI mengalihkan penyelenggaraan turnamen ke Kota Kupang, dan menyebut Kabupaten Malaka sebagai calon kuat
tuan rumah ETMC 2026
Alasan Pembatalan Dipertanyakan
Pemkab Ende mempertanyakan sejumlah poin yang disampaikan oleh Asprov PSSI NTT sebagai dasar pembatalan, yang dinilai terkesan mengada-ada. Beberapa alasan yang disebutkan antara lain kondisi infrastruktur stadion dan kesiapan akomodasi.
Menurut Pemkab Ende, aspek-aspek tersebut sebenarnya telah masuk dalam rencana penataan dan pembenahan oleh pemerintah daerah. Bahkan, koordinasi dengan pihak keamanan dan dukungan masyarakat telah berjalan secara progresif sejak Ende ditetapkan sebagai tuan rumah.
> “Kami merasa keputusan ini tidak melibatkan proses dialog dan komunikasi yang terbuka. Padahal kami sedang mempersiapkan diri secara serius,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ende, Selvester Lada.
Sorotan terhadap Dominasi Pulau Timor
Keputusan Asprov yang menunjuk Kota Kupang dan kemudian Malaka sebagai tuan rumah dua edisi ETMC berturut-turut menuai sorotan publik. Sejumlah pihak menilai langkah ini memperkuat kesan pemusatan kegiatan sepak bola hanya di Pulau Timor, sementara daerah lain seperti Flores, Alor, Lembata, dan Sumba semakin terpinggirkan.
Sejumlah tokoh sepak bola di wilayah Flores menyebut keputusan tersebut dapat mengikis semangat pemerataan pembangunan olahraga yang menjadi cita-cita dasar ETMC sejak awal diselenggarakan.
Desakan Evaluasi dan Revisi Keputusan
Melalui surat resmi tersebut, Pemkab Ende meminta Asprov PSSI NTT untuk menjelaskan secara terbuka dasar keputusan pembatalan. Pemerintah daerah juga berharap agar proses revisi dapat dilakukan dengan pendekatan musyawarah, bukan keputusan sepihak.
Selain itu, sejumlah elemen pecinta sepak bola di Flores mulai mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan Asprov saat ini, termasuk kemungkinan digelarnya kongres luar biasa jika proses pengambilan keputusan tidak berubah menjadi lebih adil dan partisipatif.
(Red)
Komentar
Posting Komentar